Rasulullah saw dalam
dakwahnya selain memperkenalkan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib
disembah, beliau juga menuntun umatnya untuk berperilaku mulia dan memberikan
teladan kepada mereka. Dengan sikap sabar dan keteguhan hati, beliau mampu
mengubah moral yang telah rusak menjadi manusia yang berakhlak mulia. Usaha
yang dilakukan dalam membina akhlak mereka benar-benar menjadi terwujud sebagai
masyarakat yang bermoral dan beradab. Karakter yang paling menonjol dari
kepribadian Nabi Muhammad saw adalah akhlak yang tiada bandingannya. Akhlak
Nabi sangat agung dan melebihi semua akhlak seorang manusia manapun.
Sampai-sampai Allah pun memuji akhlak Nabi Muhammad saw seperti terkandung
dalam surat Al-Qalam ayat 4, Allah berfirman dalam ayat itu : “Dan sesungguhnya
Kamu benar-benar berbudi pekerti yang Agung.”
Nabi Muhammad saw
adalah Rasul pilihan pembawa risalah Islam. Beliau adalah khatamul anbiya’wal
mursalin di muka bumi. Rasulullah saw memiliki pribadi yang mulia dan akhlak
yang terpuji. Oleh karena itu beliau merupakan uswatun hasanah bagi umat manusia. Muhammad dilahirkan di
tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasan dan
pertempuran. Ia sering menyendiri ke Gua Hira, sebuah gua bukit dekat Mekkah,
yang kemudian dikenal sebagai Jabal An Nur karena bertentangan sikap dengan
kebuadayaan Arab pada zaman tersebut. Di sinilah ia sering berpikir dengan
mendalam, memohon kepada Allah supaya memusnahkan kekafiran dan kebodohan. Pada
suatu malam, ketika Muhammad sedang bertafakur di gua hira, Malaikat Jibril
mendatanginya. Jibril membangunkannya dan menyampaikan wahyu Allah di
telinganya. Ia diminta membaca, ia menjawab “Saya tidak bisa membaca”. Jibril
mengulangi tiga kali meminta agar Muhammad membaca, tetapi jawabannya tetap
sama.
Akhirnya Jibril berkata
: “Bacalah dengan menyebut Nama Tuhanmu
yang menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dengan nama Tuhanmu Yang
Maha Pemurah, yang mengajarkan manusia dengan perantaraan (menulis dan
membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Setiap orang beriman wajib meyakini kebenaran yang dibawa oleh para Rasul,
sebagai umat Nabi Muhammad saw kita harus mengikuti dan mengamalkan
ajaran-ajaran yang dibawa Nabi Muhammad saw, beliau diutus oleh Allah SWT
dengan berbagai macam tugas pokok, diantaranya yaitu :
Member Kabar Gembira dan Peringatan
Rasulullah saw
memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, serta
mengikuti beliau. Sebaliknya beliau mengingatkan kepada mereka yang berbuat
kejahatan, kemusyrikan, dan kemaksiatan agar menghentikan perbuatan-perbuatan
yang terlarang itu, pahamilah Firman Allah SWT dalam Surat Fatir ayat 24 : “Sungguh, Kami mengutus engkau dengan
membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan. Dan tidak ada satupun umat melainkan di sana telah datang seorang
pemberi peringatan”.
Mengajarkan Ketauhidan
Rasulullah saw
mengajarkan untuk mengesakan Allah SWT dan memberantas kemusyrikan yang
dilakukan oleh masyarakat Mekkah pada saat itu. Hal ini dijelaskan dalam
Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 25 : “Dan
Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum engkau (Muhammad) melainkan Kami
wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Aku,
maka sembahlah Aku”. Dan dalam surat Al-Anbiya ayat 163 : “Dan Tuhan Kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa,
tidak ada Tuhan selain Dia, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
Menyempunakan Akhlak, Membangun Manusia Mulia dan Bermanfaat
Rasulullah saw diutus
oleh Allah SWT untuk menyempurnakan dan memperbaiki akhlak umat manusia,
sekaligus sebagai contoh teladan yang baik. Hal ini, sebagaimana Firman Allah
SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21 : “Sesungguhnya telah ada pada
(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah.
Selain itu, Rasulullah
saw bersabda, “Sesungguhnya aku diutus ke
bumi hanyalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak”. Keluhuran akhlak Nabi
Muhammad saw tercermin di seluruh aspek kehidupan beliau. Kecintaan terhadap
masyarakat yang dipimpinnya menunjukkan kasih sayang yang tulus. Ketika
berdakwah beliau mendapat cemohan, hinaan, tantangan, ancaman, dan pemboikotan
dari kaum Quraisy, namun beliau tidak marah. Nabi Muhammad tidak membenci
bahkan mendoakan mereka agar diampuni oleh Allah SWT, berikut doa Nabi Muhammad
Saw “ “Wahai Tuhanku ampunilah dosa-dosa
kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui” (H.R. Muslim). Sungguh
Mulia Nabi Besar kita Nabi Muhammad saw.
Baca Juga Kisah Kesabaran Nabi Ayub AS
loading...
0 Response to "Misi Nabi Muhammad SAW sebagai Penyempurna Akhlak Manusia"
Post a Comment