Gangguan Pendengaran dapat Sebabkan Anak Hiperaktif

Gangguan Pendengaran dapat Sebabkan Anak Hiperaktif - Selama ini para peneliti hanya mengetahui jika anak-anak dan orang dewasa yang mengidap gangguan akut pada telinga bagian dalam, terutama yang mempengaruhi pendengaran dan keseimbangannya, juga mengidap masalah  perilaku. Namun sebuah studi baru mengatakan keduanya memang berkaitan langsung. Hingga kini memang belum ada peneliti yang mampu  menentukan apakah keduanya berkaitan atau tidak.


Tapi pada sebuah studi menemukan bukti pertama bahwa gangguan sensor seperti  pada disfungsi telinga dalam dapat memicu perubahan molekuler yang spesifik di dalam otak, sehingga menyebabkan perilaku maladaptive, yang dulunya dikira hanya berasal dari otak. Telinga bagian dalam sendiri sebenarnya terdiri atas dua struktur, yaitu koklea (pendengaran) dan system vestibular yang bertanggung jawab terhadap keseimbangan seseorang. Gangguan telinga dalam sendiri biasanya disebabkan oleh kecacatan genetic, infeksi atau cedera tertentu.

Gagasan studi ini pun muncul ketika salah satu mahasiswa program Ph.D. dari Albert Einstein College of Medicine menemukan jika beberapa tikus yang ada di dalam lab Dr. Hebert terus mengejar-ngejar ekor mereka sendiri. Setelah diamatai terungkaplah fakta bahwa mereka mengidap gangguan telinga yang parah dan tuli. Lebih jauh lagi, peneliti menemukan gangguan telinga dalam pada hewan-hewan itu disebabkan mutasi gen, dan kondisi ini juga bisa terjadi pada manusia. Untuk memastikan apakah mutasi itulah yang berkontribusi terhadap hiperaktivitas tikus-tikus tersebut, peneliti pun memilih  beberapa tikus sehat dan secara selektif menghapus sebuah gen dari telinga dalamnya dan beberapa bagian dari otak yang bertugas mengontrol pergerakan (movement) atau system saraf pusatnya secara keseluruhan.

Kami terkejut karena ternyata ketika kami menghapus gen itu dari telinga dalamnya maka kami menemukan adanya peningkatan pergerakan. Kesimpulannya, gangguan telinga dalam menyebabkan otak pusat yang berfungsi mengontrol pergerakan menjadi abnormal. Dari sejumlah tes juga terungkap pada tikus-tikus hiperaktif terjadi peningkatakan kadar dua protein yang berfungsi mengendalikan neurotransmitter. Tapi peningkatan level ini hanya dapat dilihat di area otak pusat, dan tidak dibagian otak dengan lainnya. Untuk menentukan faktor penyebab peningkatan pergerakan abnormal itu, tikus-tikus yang gennya dihapus oleh peneliti pun diberi sebuah suntikan yang berfungsi untuk menghambat kinerja protein pengendali neurotransmitternya, dan hasilnya aktifitas tikus-tikus itu pun kembali normal.

Hal ini berarti dengan belajar dari temuan ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa hiperaktivitas pada anak-anak penderita gangguan telinga dalam bisa jadi dapat dikendalikan dengan obat-obatan yang dapat menghambat mekanisme serupa di area otak pusat. 

Baca Juga Waspada Gejala Usus Buntu
loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Gangguan Pendengaran dapat Sebabkan Anak Hiperaktif Silahkan baca artikel Putra Anggo Blogger Kacangan Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Gangguan Pendengaran dapat Sebabkan Anak Hiperaktif Sebagai sumbernya

0 Response to "Gangguan Pendengaran dapat Sebabkan Anak Hiperaktif"

Post a Comment

Artikel Lainnya