Gangguan Kepribadian Avoidant ~ Gangguan kepribadian avoidant adalah suatu kondisi psikiatris yang ditandai dengan rasa malu, perasaan tidak mampu, dan sensitif terhadap penolakan yang ekstrem seumur hidup. Gangguan ini menimbulkan masalah dalam pekerjaan dan hubungan sosial dengan lingkungan. Hingga kini, penyebab gangguan ini belum diketahui secara pasti.
Gejala penderita gangguan ini, hanya berhubungan dengan orang yang diyakini tidak akan menolak hubungannya. Untuk menghindari penolakan, penderita biasanya lebih menutup diri dari orang lain.
Evelyn Ridha Manalu, M.Psi., Psikolog mengatakan, ketika gangguan kepribadian sudah mencapai tingkat kronik, maka untuk mengatasinya ada dua cara, dengan penggunaan obat, atau menggunakan terapi psikologi. Namun, penggunaan obat hanya untuk mengurangi kecemasan atau rasa takut.
Kemudian untuk terapi bisa menggunakan terapi CBT (Cognitive Behavioral Teraphy), yaitu untuk mengatasi perilaku kognitif penderitanya. "Selain itu, penderita gangguan psikologis selalu membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekatnya, terutama keluarga.
Dia juga mengungkapkan, penderita gangguan kepribadian Avoidant, cenderung beranggapan bahwa berinteraksi dengan orang lain tidak perlu dan tidak begitu penting, dan tidak menarik sama sekali bagi mereka.
Sikap menghindar tersebut karena rasa minder atau ketakutan akan diejek, takut menjadi bahan tertawaan, merasa akan dipermalukan, ditolak, atau disukai oleh orang lain. "Kebanyakan orang dengan gangguan kepribadian, merasa dirinya hidup sendiri, atau terkucilkan dalam lingkungannya.
Kriteria atau gejala dari gangguan kepribadian ini misalnya, selalu menghindari kontak sosial karena takut terhadap kritikan atau penolakan, tidak mau menjalin hubungan dengan orang lain kecuali dirinya pasti akan disukai, membatasi diri karena takut dipermalukan atau diperolok, penuh kekhawatiran, merasa rendah diri, dan takut untuk mencoba hal baru.
Sumber : Koran Harian Kendari Pos
loading...
0 Response to "Gangguan Kepribadian Avoidant"
Post a Comment