Darah tinggi alias hipertens merupakan pembunuh paling
kejam. Bagaimana tidak, meski seringkal tidak bergejala, kondisi ini bias menyebabkan
berbagai penyakit mematikan seperti penyakit jantung, stroke dan ginjal.
Tekanan darah dikatakan normal bila angkanya berkisar 120/80 mmHg dan dikategorikan tinggi bila mencapai 140/90 mmHg. Jika tekanan darah seseorang berada di antara 120-140 untuk sistolik dan 80-90 untuk diastolic, maka disebut dengan prehipertensi. Itu bukan hanya sekedar angka karena tekanan darah tinggi dapat membunuh anda tanpa gejala. 30 Persen penduduk Indonesia menderita hipertensi 1:3 lah. Salah satu komplikasinya adalah penyakit jantung. Komplikasi lainnya adalah stroke dan ginjal, tutur Prof Dr. Rully M.A Roesli, Sp.PD-KGH, mantan ketua perhimpunan Hipertensi Indonesia.
Tekanan darah dikatakan normal bila angkanya berkisar 120/80 mmHg dan dikategorikan tinggi bila mencapai 140/90 mmHg. Jika tekanan darah seseorang berada di antara 120-140 untuk sistolik dan 80-90 untuk diastolic, maka disebut dengan prehipertensi. Itu bukan hanya sekedar angka karena tekanan darah tinggi dapat membunuh anda tanpa gejala. 30 Persen penduduk Indonesia menderita hipertensi 1:3 lah. Salah satu komplikasinya adalah penyakit jantung. Komplikasi lainnya adalah stroke dan ginjal, tutur Prof Dr. Rully M.A Roesli, Sp.PD-KGH, mantan ketua perhimpunan Hipertensi Indonesia.
Hal yang sama juga diamini oleh Dr Muhammad Yamin, Sp.Jp
(K), FACC, FSCAI, ahli kardiovaskular dari Eka Hospital. Menurutnya, hipertensi
merupakan salah satu factor terjadnya jantung koroner. Pasien yang
hipertensinya tidak terkontrol akan mengalami penebalan (hipertrofi) otot
jantung bilik kiri. Jika in terjadi dalam jangka waktu yang lama, akan membuat
jantung melar sehingga kekuatannya menurun.
Karena fatalnya akibat dari hipertensi, penderita harus bias
mengontrol tekanan darahnya. Selain bias menyebabkan penyakit jantung,
hipertensi yang tidak terkontrol juga bias menyebabkan sobeknya aorta mendadak,
pendarahan diotak, atau pecah pembuluh darah di retina mata.
Orang yang mengalami
hipertensi seringkali tidak menunjukkan gejala. Kondisinya baru diketahui
ketika serangan komplikasi dating dan berakibat fatal. Oleh karena itulah
hipertensi dijuluki sebagai the silent killer atau pembunuh diam-diam.
70 Persen penderita tidak menyadari kalau mereka menderita
hipertensi. Oleh sebab itu hipertensi jadi pembunuh paling kejam, lanjut Prof
Rully. Ia juga mengatakan penyebab tekanan darah tinggi memiliki banyak factor,
mulai dari gaya hidup tidak sehat, kebanyakan makan garam, hingga factor keturunan.
Perlu diketahui, orang Indonesia termasuk pemakan banyak garam paling tinggi di
dunia. Garam yang seharusnya maksimal dikonsumsi 5 gram perhari, oleh orang
Indonesia bias sampai 15 gram perhari.
Penyebab hipertensi ada dua. Sekunder (kecil) bias disebabkan
oleh gangguan ginjal, dan yang satu lagi hiper esensial yaitu akibat keturunan.
Tidak diketahui jelas apa penyebabnya tetapi jika memiliki keturunan penyakit
ini lebih baik mulai dikontrol dengan baik maka penyumbatan ke otak, ginjal,
jantung bias dihindari, kata Dr Yamin.
loading...
0 Response to "Hipertensi Jadi Pembunuh Paling Kejam"
Post a Comment