Nabi Syu’aib AS bersama Kaumnya yang Kafir ~ Nabi Syu’aib diutus di negeri
Madyan. Penduduk Negeri Madyan sudah lama melupakan ajaran Nabi-Nabi dan
Rasul-Rasul yang diutus sebelumnya. Mereka tidak percaya adanya Allah, mereka
menyembah hutan dan menyembah Aikah yaitu sebidang padang Pasir yang ditumbuhi
pohon dan tanaman.
Ajakan Nabi Syu’aib kepada kaumnya
Pada masa itu penduduk Madyan
sudah sangat sesat kemungkarannya sudah sangat keterlaluan. Kemaksiatan sudah
menjadi hal yang biasa mereka lakukan. Dan kebiasaan buruk mereka yang sangat
jahat adalah mengurangi takaran atau timbangan dalam berdagang. Inilah kiranya
yang harus dihindari para pedagang zaman ini. Nabi Syu’aib mengajak kaumnya
menyembah Allah, menjauhi kezaliman, kemungkaran dan segala macam bentuk
kemaksiatan. Ia juga mengajak mereka berlaku jujur, menimbang dengan benar
tanpa dikurangi seperti kebiasaan mereka.
Nabi Syu’aib juga memperingatkan
mereka agar tidak menghalang-halangi para pengikutnya yang beriman untuk
beribadah kepada Allah. Sebab kaum Madyan punya kebiasaan jelek, mereka suka
menghalang-halangi para pengikut Nabi Syu’aib yang beriman. Bahkan banyak dari
mereka yang dipaksa dengan kekerasan untuk meninggalkan ajaran Nabi Syu’aib.
Walau demikian Nabi Syu’aib tetap sabar dan terus melaksanakan dakwahnya.
Kegigihan Nabi Syu’aib ini agaknya membuat orang-orang kafir gatal dan sangat
jengkel. Mereka mendatangi Nabi Syu’aib dan mengancam akan menyiksa dan merajam
Nabi Syu’aib jika beliau tidak mau menghentikan dakwahnya.
Nabi Syu’aib dan pengikutnya
kemudian pindah ke Negeri lain, karena penduduk Madyan sudah tidak dapat
diharap lagi keimanannya. Mereka malah mengejek dan menghina ajaran Nabi
syu’aib dengan kepongahan. Hanya beberapa saat setelah Nabi Syu’aib dan
pengikutnya pindah, tiba-tiba penduduk Madyan dikejutkan oleh adanya gempa maha
dahsyat sehingga mereka mati bergelimpangan.
Berdakwah kepada Kaum Ashabul Aikah
Nabi Syu’aib dan pengikutnya
pindah ke Negeri sesuai dengan petunjuk Allah yang memang menugaskannya untuk
berdakwah di sana. Ternyata penduduk Aikah juga sama durhakanya dengan penduduk
Madyan. Mereka menolak ajakan Nabi Syu’aib untuk menyembah Allah SWT. Mereka
bahkan mengejek dan mengancam Nabi Syu’aib. Bahkan mereka menantang agar Nabi
Syu’aib segera mendatangkan adzab yang dijanjikan Allah.
Karena terus menerus berbuat
kedurhakaan dan kemaksiatan, tak bisa diingatkan lagi dan tak dapat diharapkan
keimanannya lagi, maka Allah mengazab mereka. Mula-mula mereka diserang udara
yang sangat panas, sehingga mereka keluar dari rumah masing-masing untuk
mencari udara segar. Tetapi di manapun mereka berada, udara telah berubah
menjadi panas hingga menyesakkan dada dan nafas mereka. Ingatlah udara semacam
ini pernah melanda kawasan Amerika yang terkenal akan kemaksiatannya, hingga
ratusan jiwa melayang sia-sia. Ini hendaknya menjadi pelajaran dan cermin bagi
manusia abad ini.
Saat mereka kebingungan,
tiba-tiba Nampak awan hitam menaungi kawasan lembah. Mereka gembira, dikira
awan itu akan mendatangkan hujan, hawa sejuk yang mereka rindukan akan segera
terhirup. Namun angan-angan itu buyar berantakan, karena tanpa diduga datanglah
angin kencang, mereka sama terhempas dan terlempar. Pada saat demikian dari
awan yang hitam pekat itu menyambar Guntur yang saling menyusul. Binasalah kaum
yang durhaka itu. Satupun dari mereka tak ada yang tersisa, hanya Nabi Syu’aib
dengan para pengikutnya yang bias selamat karena mendapat rahmat dan
perlindungan dari Allah SWT.
Baca juga Kisah Nabi Luth yang Sebenarnya
loading...
0 Response to "Nabi Syu’aib AS bersama Kaumnya yang Kafir"
Post a Comment