Tradisi Maulid Nabi Muhammad di Beberapa Daerah

Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Muhammad SAW wafat. Secara subtansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad. Berikut beberapa tradisi Maulid di berbagai daerah di Indonesia :

Tradisi di Dasan Agung Mataram NTB

Maulid tidak sebatas ceramah dan acara makan-makan, melainkan juga parade music sepanjang jalanan. Ironisnya event tersebut dilaksanakan sambil berjoget sepanjang waktu dari malam sampai subuh, kemudian dari siang sampai waktu shalat maghrib. Sehingga yang sudah tidur harus bangun karena suara music dan keributan yang sangat keras.

Tradisi di Serang Banten

Alunan seni rebana menjadi pembuka rangkaian perayaan di Desa Cipocok Jaya. Rebana biasanya disandingkan dengan pembacaan shalawat dan Maulid Nabi yang kental nuansa ke-Islamannya. Perayaan semakin meriah dengan adanya arak-arakan serta sajian aneka makanan. Demikian pula dengan pembakaran petasan, membuat suasana perayaan semakin terasa. Uniknya, semua itu dilakukan warga sekitar sambil berkeliling kampung.

Tradisi di Mojokerto, Jawa Timur

Di daerah ini, ada tradisi tersendiri dalam perayaan Maulid Nabi. Salah satunya adalah dengan berbagi kepada warga tak berpunya. Di desa Kauman, misalnya saat berbagi inilah yang biasanya ditunggu-tunggu. Tradisi yang disebut rombekan ini tak lain bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan berbagi untuk sesama. Tradisi yang sudah berlangsung turun-temurun ini bertujuan agar anak-anak rajin shalat dan beribadah.

Tradisi di Aceh

Menyambut Maulid Nabi dengan beragam aktivitas ritual dan social. Kelahiran Rasul SAW itu dirayakan dengan meriah dan penuh antusias. Mulai masyarakat kampung hingga kota mengadakan ceramah umum, acara dzikir dan doa bersama di masjid atau musholah. Satu hal yang tidak ketinggalan adalah Kandhuri (makan bersama).

Tradisi di Kalimantan Tengah

Tradisi Baayun yang biasa di gelar pada bulan Maulid atau bulan Rabiul Awal merupakan tradisi turun temurun masyarakat pemeluk agama Islam di Kalimantan Selatan. Tradisi berisi pembacaan doa shalawat sambil mengayun anak dalam ayunan ini sudah berlangsung ratusan tahun lamanya dan terkait dengan kepercayaan masyarakat adat Dayak pegunungan Meratus. Biasanya, tradisi Baayun digelar di areal makam Pangeran Suriansyah, Kuin Utara Kota Banjarmasin, Raja Banjar penyebar agama Islam di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Tradisi Tahunan dengan mengayunkan anak pada bulan Maulud ini bertujuan agar sang anak jika sudah besar nanti menjadi orang yang berbakti kepada orang tua, serta dapat mengikuti ketauladanan Nabi Muhammad SAW.

Tradisi di Banten

Ribuan orang mendatangi kompleks Masjid Agung banten yang terletak 10 km arah utara pusat kota Serang. Mereka berziarah ke makam para Sultan, antara lain Sultan Hasanuddin, secara bergiliran. Sebagian di antaranya berendam di kolam Masjid itu, konon untuk mendapat berkah. Ada di antara mereka yang sengaja mengambil air kolam tersebut untuk dibawa pulang sebagai obat.

loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Tradisi Maulid Nabi Muhammad di Beberapa Daerah Silahkan baca artikel Putra Anggo Blogger Kacangan Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Tradisi Maulid Nabi Muhammad di Beberapa Daerah Sebagai sumbernya

0 Response to "Tradisi Maulid Nabi Muhammad di Beberapa Daerah"

Post a Comment

Artikel Lainnya