Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat membuat kerja
jantung lebih keras, sehingga dapat menyebabkan gangguan pada irama jantung
natau secara awam disebut jantung berdebar. Kondisi yang sama juga dapat
terjadi pada orang yang mengalami kecemasan, takut atau grogi. Lalu apa bedanya
jantung yang berdebar akibat grogi dan hipertensi ?
Irama atau detak jantung tidak normal dalam istilah
kedokteran disebut dengan artimia jantung. Kondisi ini lebih banyak disebabkan
karena tekanan darah tinggi atau hipertensi, bias juga karena penyakit jantung,
penyempitan pembuluh darah atau gagal jantung.
Namun pada beberapa orang tertentu, gangguan irama jantung
juga bias dipicu karena kondisi lain, seperti rasa takut, kecemasan, grogi atau
bahkan efek samping dari kafein. Aritmia itu gangguan irama jantung yang
disebabka tekanan darah. Yang benar itu kena hipertensi dulu baru gangguan ke
jantung, bukan gejala hipertensi. Hipertensi tidak pernah ada gejalanya. Kalau
karena grogi, kaget atau kopi itu (debaran jantungnya) tidak bias dibedakan, jelas
Prof Dr. Rully M.A. Roesli, Sp.PD.KGH, mantan Ketua Perhimpunan Hipertensi
Indonesia.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Dr Muhammad Yamin, Sp.Jp
(K), FACC, FS-CAI, ahli kardiovaskular dari Eka Hospital. Menurutnya, aritmia
bias timbul karena tekanan darah tinggi. Rasa takut, cemas, grogi atau kafein
memang dapat meningkatkan denyut jantung, tapi bukan berarti dapat menyebabkan
gangguan pada irama jantung. Walau demikian orang dengan kondisi jantung sangat
sensitive, juga bias mengalami gangguan irama jantung yang dipicu dari
peningkatan denyut jantung.
Kalau kopi, kopi kan mengandung kafein maka kafein tersebut akan meningkatkan denyut jantung tetapi bias menimbulkan gangguan irama pada orang tertentu. Khususnya orang-orang yang sensitive atau tidak normal. Ini bias dilihat di EKG (elektrokardiogram) alat rekam jantung, kalau diraba juga bias iramanya teratur. Tutur Dr Yamin.
loading...
0 Response to "Jantung Berdebar-bedar, Grogi atau Memang Hipertensi ?"
Post a Comment