Keutamaan Mekkah Al-Mukarramah

Allah telah memilih Mekkah al-Mukarramah diantara seluruh jagat bumi ini untuk menjadi tanah suci-Nya, agar kaum muslimin mendatanginya dari segala penjuru bumi. Tanah suci memiliki keistimewaan di sisi Allah. Allah menyebutnya dalam Al Quran Al Karim dengan beberapa nama, Mekkah, Bakkah, Ummul Qura, Al-Balad Al-Amin, Al-Baldah, Al-Masjidil Haram dan Ma’ad.


Keragaman nama itu menunjukkan atas mulianya sesuatu yang dinamai tersebut dan agungnya kedudukan di sisi Allah. Sebagian ulama menyebutkan banyak nama lain lagi untuk Mekkah al-Mukarramah. Tanah suci ini memiliki keutamaan yang banyak. Allah menyanjungnya dalam Al Quran pada beberapa kesempatan. Begitupun sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan keutamaan-keutamaan itu, diantaranya adalah
  1. Allah telah mensucikannya, dalam surat An-Naml ayat 91 : “Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekkah) yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. Ibnu ‘Abbas r.a berkata, “Sesungguhnya negeri ini telah Allah sucikan dari sejak penciptaan langit dan bumi. Ia suci dengan kehormatan Allah hingga hari kiamat”. (H.R. Bukhari).
  2. Allah bersumpah dengannya, dalam surat At-Tin ayat 3 : “Dan demi kota (Mekkah) ini yang aman”. Dalam surat Al-Balad ayat 1-2 : “Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini )Mekkah), dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekkah ini”. 
  3. Doa Nabi Ibrahim al-Khalil untuknya dan penduduknya. Allah SWT berfirman dalam surat Ibrahim ayat 35-37 : “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata : “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekkah) negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari pada menyembah berhala-berhala. Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan dari pada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezikilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”.
  4. Allah SWT dan Rasul-Nya SAW mencintainya : Dari Ibnu Abbas r.a, Rasulullah bersabda kepada mekkah, “Sesungguhnya engkau negeri yang paling baik, dan paling aku cintai, andai kaummu tidak mengusirku, maka aku tidak akan bertempat tinggal di selainmu”. (H.R. Tirmidzi). Dari Abdullah bin Adiy bin Al-Hamra r.a, Rasulullah bersabda, “Sungguh engkau adalah sebaik-baik bumi Allah, yang paling Allah cintai. Andai aku tidak diusir darimu, maka aku tidak akan meninggalkanmu”. (H.R. Tirmidzi).
  5. Allah SWT menjadikannya sebagai tempat berkumpulnya iman : Dari Abdullah bin Umar r.a, Nabi bersabda, “Islam datang dalam keadaan asing, dan akan kembali seperti sedia kala, ia berkumpul pada dua Masjid, seperti berkumpulnya ular di lubangnya”. (H.R. Muslim).
  6. Allah SWT menjaganya dari Dajjal : Dari Anas bin Malik r.a, Nabi bersabda, “Tidak ada satu negeri pun kecuali akan dimasuki oleh dajjal, kecuali Mekkah dan Madinah. Setiap tempat masuk (pintu)nya akan dijaga oleh para Malaikat yang berbaris. Kemudian Madinah bergoncang tiga kal, dan Allah mengusir orang-orang kafir dan munafik”. (H.R. Bukhari).
  7. Haramnya ilhad (berbuat kejahatan) di tanah suci. Allah berfirman dalam Surat Al-Hajj ayat 25 : “Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan Masjidil Haram yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir dan siapa yang bermaskud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih”. Dari Abdullah bin Abbas r.a, Nab SAW bersabda, “Manusia yang paling dibenci Allah ada tiga, orang yang melakukan ilhad (kemaksiatan) di tanah suci (haram), orang yang menginginkan adat jahiliah dalam Islam, orang yang menumpahkan dara seorang Muslim tanpa hak”. (H.R. Bukhari). Yang dimaksud dengan ilhad di tanah suci adalah seluruh kemaksiatan, baik itu berhubungan dengan hal Allah atau hak hamba-Nya.
  8. Larangan untuk menghalalkan Mekkah, pengharaman perang, berburu, memotong tumbuhan dan memungut barang temuan di tanah suci. Dari Abu Hurairah r.a, ketika Allah SWT menaklukkan bagi Rasulullah SAW kota Mekkah, beliau berkhutbah di hadapan manusia, memuji Allah dan menyanjung-Nya, kemudian bersabda, “Sesungguhnya Allah melindungi Mekkah dari pasukan gajah, dan sekarang Rasul-Nya menguasakannya atas orang-orang mukmin. Ia tidak dihalalkan (berperang) bagi seorang pun sebelumku. Hanya sebentar saja pada waktu siang dihalalkan bagiku. Sesungguhnya ia tidak akan dihalalkan lagi bagi seorang pun sepeninggalku, maka binatang buruannya tidak boleh diburu, tanamannya tidak boleh dipotong, tidak halal mengambil temuannya kecuali bagi yang akan mengumumkannya, dan bagi yang terbunuh kerabatnya, maka ia boleh memilih antara dua pilihan, mengambil diyat (denda) atau memberlakukan qishash”. (H.R. Bukhari).
Semua keistimewaan yang disebutkan ini menuntut penduduknya dan orang-orang yang mendatanginya untuk melaksanakan Haji atau Umrah agar mengagungkan tanah suci, dan berhati-hati dari perbuatan maksiat dan kejahatan di sana.
loading...
Kamu sedang membaca artikel tentang Keutamaan Mekkah Al-Mukarramah Silahkan baca artikel Putra Anggo Blogger Kacangan Tentang Yang lainnya. Kamu boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Keutamaan Mekkah Al-Mukarramah Sebagai sumbernya

0 Response to "Keutamaan Mekkah Al-Mukarramah"

Post a Comment

Artikel Lainnya