Ketika Muhammad diangkat menjadi
Rasul - Muhammad dilahirkan di tengah-tengah
masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasan dan pertempuran. Menjelang
usianya yang ke-40, ia sering menyendiri ke Gua Hira' sebuah gua yang terletak
sekitar 6 km sebelah timur Mekkah, yang kemudian dikenali sebagai Jabal An Nur. Berhari-hari
ia bertafakur (merenung) dan mencari ketenangan, sikapnya itu dianggap sangat
bertentangan dengan kebudayaan Arab pada zaman tersebut yang senang
bergerombol. Dari sini, ia sering berpikir dengan mendalam, dan memohon kepada
Allah agar menghilangkan kekafiran dan kebodohan.
Muhammad pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari, tepatnya tanggal 17 Ramadhan atau 6 Agustus 611 M, ketika itu Malaikat Jibril datang dan membacakan surat pertama dari Al Quran yang disampaikan kepada Muhammad, yaitu surah Al-Alaq ayat 1-5 : "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. Kemudian Nabi diperintahkan untuk membaca ayat tersebut, namun ia menolak dan berkata ia tidak bisa membaca. Malaikat Jibril mengulangi sampai tiga kali dan meminta agar Muhammad membaca, tetapi jawabannya tetap sama.
Muhammad berusia 40 tahun 6 bulan dan 8 hari
ketika ayat pertama sekaligus pengangkatannya sebagai rasul disampaikan
kepadanya menurut perhitungan tahun qamariyah (penanggalan berdasarkan bulan), atau 39
tahun 3 bulan 8 hari menurut perhitungan tahun syamsiah atau tahun masehi
(penanggalan berdasarkan matahari). Setelah kejadian di Gua Hira tersebut,
Muhammad kembali ke rumahnya, kemudian ia merasakan suhu tubuhnya panas dan
dingin secara bergantian akibat peristiwa yang baru saja dialaminya dan meminta
istrinya agar memberinya selimut.
Kemudian untuk lebih menenangkan hati suaminya, Khadijah mengajak Muhammad mendatangi saudara sepupunya yang juga seorang nasrani yaitu Waraqah bin Naufal. Waraqah banyak mengetahui tentang Nabi terakhir dari kitab-kitab suci Kristen dan Yahudi. Mendengar cerita yang dialami Muhammad, Waraqah pun berkata, bahwa ia telah dipilih oleh Tuhan menjadi seorang Nabi. Kemudian Waraqah menyebutkan bahwa An-Nâmûs al-Akbar (Malaikat Jibril) telah datang kepadanya, kaumnya akan mengatakan bahwa ia seorang penipu, mereka akan memusuhi dan melawannya.
Kemudian untuk lebih menenangkan hati suaminya, Khadijah mengajak Muhammad mendatangi saudara sepupunya yang juga seorang nasrani yaitu Waraqah bin Naufal. Waraqah banyak mengetahui tentang Nabi terakhir dari kitab-kitab suci Kristen dan Yahudi. Mendengar cerita yang dialami Muhammad, Waraqah pun berkata, bahwa ia telah dipilih oleh Tuhan menjadi seorang Nabi. Kemudian Waraqah menyebutkan bahwa An-Nâmûs al-Akbar (Malaikat Jibril) telah datang kepadanya, kaumnya akan mengatakan bahwa ia seorang penipu, mereka akan memusuhi dan melawannya.
Muhammad menerima ayat-ayat Quran secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23
tahun. Ayat-ayat tersebut diturunkan berdasarkan kejadian faktual yang sedang
terjadi, sehingga hampir setiap ayat Quran turun disertai oleh Asbabun Nuzul
(sebab/kejadian yang mendasari penurunan ayat). Ayat-ayat yang turun sejauh itu
dikumpulkan sebagai kompilasi bernama Al Mushaf yang juga dinamakan Al-Qur'an
(bacaan).
Sebagian ayat, Al-Qur'an mempunyai tafsir atau
pengertian yang jelas, terutama ayat-ayat mengenai hukum islam, hukum
perdagangan, hukum pernikahan dan landasan peraturan yang ditetapkan oleh Islam
dalam aspek lain. Sedangkan sebagian ayat lain yang diturunkan pada Muhammad
bersifat samar pengertiannya, dalam artian perlu ada interpretasi dan
pengkajian lebih mendalam untuk memastikan makna yang terkandung di dalamnya,
dalam hal ini kebanyakan Muhammad memberi contoh langsung penerapan ayat-ayat tersebut
dalam interaksi sosial dan religiusnya sehari-hari, sehingga para pengikutnya
mengikutinya sebagai contoh dan standar dalam berperilaku dan bertata krama
dalam kehidupan bermasyarakat.
Baca Juga Muhammad sebagai Rahmat Alam Semesta
loading...
0 Response to "Ketika Muhammad diangkat menjadi Rasul"
Post a Comment