Dampak Minimnya Asupan Gizi Pada Remaja ~ Usia remaja sangat rentan dengan pengaruh lingkungan, karena pada masa ini pergaulannya mulai berkembang termasuk fisik maupun psikologinya. Akibatnya, pada usia ini, anak akan sulit dikontrol dan cenderung mengesampingkan masalah asupan gizi. Jika ini dibiarkan berlarut-larut tentu akan berdampak pada pertumbuhan dan kesehatannya.
 |
| sumber gambar : poponglina.com |
Beberapa dampak masalah gizi yang biasa dijumpai pada remaja, yaitu obesitas, kekurangan energy kronik, dan anemia. Obesitas (overweight) dikalangan remaja sangat merisaukan, karena dapat menurunkan rasa percaya diri dan menyebabkan gangguan psikologis, seperti yang dikatakan oleh Rasmaniar, SKM., M.Kes.
Dikatakan bahwa obesitas terjadi, karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak, namun tidak diimbangi dengan aktivitas fisik dan olahraga teratur, sehingga menyebabkan penumpukan lemak ditubuh. Obesitas juga dikarenakan asupan gizi yang melebihi kebutuhan seseorang. Jadi, remaja yang berbadan kurus disebut kurang energi kronik (KEK) yang pada umumnya karena asupan makanannya terlalu sedikit.
Selain itu, penurunan berat badan secara drastic pada anak perempuan memiliki hubungan erat dengan factor emosional, seperti takut gemuk. Masalah anemia atau kurang darah juga sangat rentan terjadi pada remaja putri, karena remaja putri ingin tampil langsing. Alas an itulah, ia membatasi asupan makan.
Karena remaja putri mengalami haid (menstruasi) tiap bulan, sehingga kehilangan zat besi sekitar 1,3 mg/hari. Olehnya itu, sangat membutuhkan lebih banyak zat besi. Tapi ada beberapa kebiasaan buruk pada remaja putri, seperti makan sembarangan tanpa memperhatikan pola gizi seimbang, pemahaman gizi yang keliru, misalnya mengurangi konsumsi karbohidrat untuk menjaga bentuk tubuh.
Lalu, memiliki kesukaan terhadap makanan tertentu, sehingga membuat remaja juga kekurangan zat gizi tertentu. Selain itu, banyaknya produk makanan yang beredar dari Negara lain mempengaruhi kebiasaan makan para remaja. Mengingat efek jangka panjang yang ditimbulkan masalah gizi pada remaja, diperlukan dukungan dari semua pihak, salah satunya melalui penyuluhan gizi pada remaja.
Sumber : Koran Harian Kendari Pos.
Dikatakan bahwa obesitas terjadi, karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak, namun tidak diimbangi dengan aktivitas fisik dan olahraga teratur, sehingga menyebabkan penumpukan lemak ditubuh. Obesitas juga dikarenakan asupan gizi yang melebihi kebutuhan seseorang. Jadi, remaja yang berbadan kurus disebut kurang energi kronik (KEK) yang pada umumnya karena asupan makanannya terlalu sedikit.
Selain itu, penurunan berat badan secara drastic pada anak perempuan memiliki hubungan erat dengan factor emosional, seperti takut gemuk. Masalah anemia atau kurang darah juga sangat rentan terjadi pada remaja putri, karena remaja putri ingin tampil langsing. Alas an itulah, ia membatasi asupan makan.
Karena remaja putri mengalami haid (menstruasi) tiap bulan, sehingga kehilangan zat besi sekitar 1,3 mg/hari. Olehnya itu, sangat membutuhkan lebih banyak zat besi. Tapi ada beberapa kebiasaan buruk pada remaja putri, seperti makan sembarangan tanpa memperhatikan pola gizi seimbang, pemahaman gizi yang keliru, misalnya mengurangi konsumsi karbohidrat untuk menjaga bentuk tubuh.
Lalu, memiliki kesukaan terhadap makanan tertentu, sehingga membuat remaja juga kekurangan zat gizi tertentu. Selain itu, banyaknya produk makanan yang beredar dari Negara lain mempengaruhi kebiasaan makan para remaja. Mengingat efek jangka panjang yang ditimbulkan masalah gizi pada remaja, diperlukan dukungan dari semua pihak, salah satunya melalui penyuluhan gizi pada remaja.
Sumber : Koran Harian Kendari Pos.
loading...
0 Response to "Dampak Minimnya Asupan Gizi Pada Remaja"
Post a Comment