Resiko Diet Rendah Karbohidrat ~ Kebanyakan orang yang sedang berusaha menurunkan berat badan, mereka dengan cepat sering menggunakan model diet tinggi protein atau diet rendah karbohidrat. Binaragawan pun sering memakai metode ini untuk mengurangi lemak pada tubuh mereka. Padahal cara ini memiliki banyak efek negatif bagi kesehatan.
sumber gambar : citizendaily.net |
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam tubuh, remaha membutuhkan 275 sampai 368 gram perhari, sedangkan orang dewasa sekitar 309 sampai 394 gram perhari.
Membatasi karbohidrat dan meningkatkan asupan protein dan lemak, tentu saja memberi efek samping. Awalnya pembakaran lemak akan memproduksi zat bernama keton di tubuh. Keton ini menyebabkan tubuh memasuki tahap bernama ketosis atau keracunan keton, dengan gejala napas jadi bau, lelah, pusing, dan susah tidur.
Menghentikan konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, jagung, gandum, ubi, sayuran dan lain sebagainya yang juga mengandung serat tinggi, akan membuat sistem pencernaan semakin buruk yang justru bisa mengakibatkan susah buang air besar dan sembelit karena kurangnya asupan serat dalam tubuh.
Disisi lain, perlu waspada karena dapat menimbulkan resiko kolesterol tinggi. Hal ini tidak lain karena konsumsi lemak dan protein yang tinggi selama diet menyebabkan kadar kolesterol dalam darah meningkat. Diet ini juga dapat merusak ginjal karena banyaknya asupan protein ke dalam tubuh, sehingga membuat ginjal bekerja lebih keras.
Jika program diet yang dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama, maka semakin tinggi kadar protein di dalam tubuh justru akan semakin memperberat kerja ginjal bahkan bisa menyebabkan rusaknya fungsi ginjal dalam tubuh.
Sumber : Koran Harian Kendari Pos
loading...
0 Response to "Resiko Diet Rendah Karbohidrat"
Post a Comment